Wednesday, April 18, 2012

Gym Class heroes bukan band baru !

GYM CLASS HEROES



Pernah dengar lagu Clothes Off? Atau tergila-gila dengan singel New Friend Request yang sempat jadi anthem di Myspace.com beberapa waktu lalu?

Kalau jawabannya iya, pasti dong kenal dengan penyanyinya? Betul! Mereka adalah sebuah band baru bernama Gym Class Heroes yang diisi oleh kumpulan pendekar termutakhir dari kerajaan Pete Wentz.

Setelah albumnya dirilis Decaydance Records, nama Gym Class Heroes langsung melejit. Albumnya yang berjudul As Cruel As School Children langsung direken banyak orang. Bukan cuma di Amerika. Tapi, di seluruh dunia.

Sebabnya, apalagi kalau bukan keampuhan singel New Friend Request, Clothes Off, dan Cupid Chokehold. Berbekal tiga lagu ini, album milik band yang digawangi oleh Travis Mc Coy (MC), Matt McGinley (drum), Disashi Lumumba-Kasongo (gitar) dan Eric Roberts (bas) laris manis bak kacang goreng hampir di semua toko CD dunia.

Ada dua hal yang dianggap banyak orang sebagai biang keladi kesuksesan kuartet ini. Yang pertama, musik garapan Travis cs. memang seru. Band ini berani meramu musik hiphop dalam format band. Konsep ini sebenarnya memang bukan hal baru. Sudah ada kok band yang meramu musik hiphop dalam format band. Masalahnya, cuma sedikit yang bisa terdengar nyaman di kuping.

Hal kedua yang dicurigai membuat mereka sukses adalah tampilan mereka yang sedap dipandang. Travis McCoy misalnya. Potongan rambut kriwil yang seru, rentetan piercing dan kebiasaan ber-hoodie, sukses menarik minat banyak orang buat mengikuti gayanya. Malah, sekarang ini, jumlah penganut gaya Travis cuma beda tipis dibanding penganut gaya Pete Wentz dari Fall Out Boy.

Lantas, benarkah band ini benar-benar band dengan personil debutan? Anggapan itu bisa patah. Sekadar info, band ini sebenarnya tergolong lawas.
Kisah mereka bermula di sebuah gymnasium di tahun 1997. Saat itu Travis McCoy, yang kebetulan memang suka olahraga, kepikiran untuk membentuk band. Dia langsung mengajak Matt McGinley, teman sekelasnya yang juga suka sport, buat mewujudkan impiannya.

Berdua, mereka mulai berusaha mengonsep musik band. Kebetulan, keduanya suka hiphop. Jadilah mereka berdua tampil sebagai band hiphop dengan formasi ajaib: Trevor nge-rap, sementara Matt main perkusi.

Buat nama band, Gym Class Heroes sepakat dipilih. Alasannya, pastilah tak jauh-jauh dari sejarah pembentukan bandnya. “Kebetulan, saya memang bertemu Travis di gym. Dan saya langsung merasa klik. Di tahun itu jugalah, band ini terbentuk. Jadi, namanya harus berbau gym dong!” tutur Matt.

“Nama itu tiba-tiba saja muncul di pikiran kami. Seperti turun langsung dari Tuhan! Hahaha!” tambah Travis.

Selesai memproklamirkan nama band, petualangan duo ini pun dimulai. Percaya enggak percaya, Gym Class Heroes awalnya dikenal sebagai band yang paling sering mengisi acara ulang tahun! Predikat itu mereka sandang selama beberapa tahun, sampai akhirnya ada tawaran untuk bermain di klub-klub kecil, sampai festival tahunan di Geneva, New York.

“Saya sangat menikmati yang namanya main musik di atas panggung. Walaupun itu panggung kecil sekalipun, saya tidak peduli. Langsung sikat! Bisa gatal-gatal, kalau dalam tiga bulan enggak manggung,” ujar Travis.

Meski cuma berpersonil dua orang, Travis dan Matt keukeuh memperkenalkan diri sebagai band hiphop. Jelas saja ini bikin banyak orang bertanya-tanya. Apa sebenarnya mau mereka?

“Itu terjadi begitu saja. Kami tidak ingin dikenal sebagai grup hip hop yang diiringi instrumen. Karena dari awalnya, kami memang sebuah band,” jawab Travis.
Sadar tak mungkin bisa maju berdua saja, mulailah Matt dan Travis mengaudisi personil band yang lain. Belakangan, mereka memilih Milo Bonacci (gitar), dan Ryan Geise (bas) sebagai partner in crime. Berempat, mereka bahu-membahu membesarkan band. Sampai akhirnya, mereka sepakat merilis album debut berjudul For The Kids di tahun 2001.

Meski albumnya tak didistribusikan secara luas, nama Gym Class Heroes langsung menjadi omongan di komunitas underground New York. Pasalnya, musik yang mereka mainkan memang lain sendiri. Tapi, tetap saja albumnya tidak laris.

Belum juga sukses, Milo Bonacci memutuskan mundur dari legiun Gym Class Heroes tanpa alasan yang jelas. Untungnya, di tahun 2004 itu juga, Travis berhasil menemukan Dishasi Lumumba-Kasongo yang bersedia menggantikan tempat Milo.

Pertengahan tahun 2005, lagi-lagi tragedi menimpa Gym Class Heroes. Kali ini giliran bassis Ryan Geise yang cabut dari band. Keruan saja Travis dan Matt kelimpungan. Pasalnya saat itu mereka sedang dalam tahap pengumpulan materi untuk mini album kedua.

Untungnya, Dewi Fortuna berpihak pada mereka. Seorang teman lama bernama Eric Roberts bersedia mengisi posisi bassis. So, proses kreatif band ini kembali lancar dan bertahan sampai sekarang.

Dengan formasi yang dinilai paling solid inilah Gym Class Heroes mulai menapaki tangga kesuksesan. Senjatanya, sebuah mini album yang diberi judul Papercut Chronicles yang dirilis tahun 2006. Di album album ini, terdapat sebuah singel berjudul Taxi Driver yang nuansanya unik.

Influence yang berbeda-beda dari para personil dituding sebagai salah satu faktor yang menjadikan musik Gym Class Heroes terdengar unik. Hal itu sama sekali tak dipungkiri oleh Travis. “Begitulah musik kami. Natural! Semua keluar begitu saja. Tidak ada yang direncanakan sebelumnya. Masing-masing personil mengisi bagiannya dengan porsi yang pas,” ujarnya, mantap.

Sebagai musisi yang sudah sempat ngeband dengan aneka band yang berbeda personil Gym Class Heroes tak merasa sulit untuk melakukan brain storming. Malah, tak jarang mereka berdebat panjang sebelum masuk studio. Hal ini, menurut Travis, justru jadi keuntungan buat band kesayangannya itu.

Belakangan, Patrick Stump, vokalis Fall Out Boy, mendengar singel Taxi Driver dari iPod seorang teman. Ternyata, lagu itu bisa bikin dia jatuh cinta dengan Gym. Dia lantas mengundang Gym Class Heroes untuk hadir di salah satu showcase Fall Out Boy.

The rest is history! Gym Class Heroes menandatangani perjanjian kontrak dengan Decaydance Records. Musik mereka yang melodius jadi salah satu kunci keberhasilan mereka.

“Buat saya, melodi dalam sebuah musik itu amat penting! Selain itu, arahnya harus jelas. Makanya, dalam pengerjaan album kami, pemilihan nada jadi salah satu yang paling utama,” ujar Travis.

Setelah digamit Decaydance Records, band ini langsung kebanjiran job. Tur demi tur mulai dijabani oleh Travis cs. Mulai dari “Warped Tour”, “The Daryl Hall For President Tour”, hingga jadi pembuka untuk “The Sweet Escape Tour”-nya Gwen Stefani.

Nama mereka pun makin melambung. Belakangan, saat As Cruel As School Children yang diproduseri Patrick Stump dirilis, perhatian pecinta musik Amrik makin terpusat pada mereka. Pasalnya, Gym Class Heroes dinilai telah berhasil menampilkan hip hop dalam bentuk yang lain.“Berkat kami, hip hop jadi terasa lebih fun! Dan album kami adalah album hip hop musim panas yang paling fun sepanjang musim panas ini,” jelas Travis tentang album mereka, panjang lebar

Download Stereo Hearts [Lagu blog ini] : Disini
Video Clipnya versi .3gp : Disini
Facebook Comments
0 Blogger Comments

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung ^_^ , Tolong tinggalkan pesan atau komentar agar saya bisa berbenah :) dimohon untuk tidak SPAM dan LIVE LINK di blog saya :)

TERIMAKASIH ^_^